Info Halu - Jakarta, Ketua Umum PPP, Romahurmuziy, menjelaskan calon presiden nomer urut 02 Prabowo Subianto tidak miliki ide yang masak di bagian pemberantasan korupsi. Komentar itu dikirimkan Rommy selesai melihat debat pertama calon presiden serta calon wakil presiden.
"Yang kronis, Pak Prabowo tetap menyederhanakan jika korupsi di Indonesia akan selesai jika take home pay atau pendapatan jaksa, hakim, polisi dinaikkan dan upah birokrat baik seringkali lipat," kata pria yang dipanggil Rommy ini dalam info tercatat, Sabtu (19 Januari 2019).
Dalam DEBAT CAPRES 2019 itu, Prabowo mengatakan korupsi dapat diberantas dengan meningkatkan upah penegak hukum serta beberapa birokrat. Kenaikan upah dipercaya Prabowo akan membuat korupsi hilang di Indonesia dengan automatis.
Menurut Rommy, hal itu berlainan dengan calon presiden nomer urut 01 Joko Widodo yang miliki ide lebih jelas. Contohnya dengan Online Single Submission (OSS), service perizinan berupaya terintegrasi dengan elektronik.
Tidak cuma itu, Rommy pun memandang Prabowo belumlah tunjukkan prinsip yang pasti pada pemberantasan korupsi. Perihal ini tampak dari terdapatnya beberapa calon legislatif Gerindra, partai yang di pimpin Prabowo, yang sempat jadi narapida masalah korupsi.
Baca Juga : TKN Balas Pernyataan BPN Soal DEBAT CAPRES 2019 : Isi Kepala Prabowo Hoax & Kebohongan
Semestinya bila memiliki prinsip tinggi, lanjut Rommy, Prabowo mesti mencoret calon legislatif yang pernah dipidana masalah korupsi itu.
"Meskipun itu adalah calon legislatif tingkat DPRD Propinsi serta Kabupaten, Pak Prabowo menjadi ketua umum dapat minta ketua Gerindra di daerah untuk mencoretnya," kata Rommy.
Rommy menyatakan penduduk inginkan calon pemimpin mereka bukan sekedar penuhi ketentuan yang diisyaratkan KPU. Diantaranya yaitu dengan tidak terdapatnya bekas koruptor yang maju menjadi calon legislatif.
Menurut dia, PPP telah menunjukkan prinsip itu dengan tidak terdapatnya satu juga calon legislatif PPP yang sempat terpidana masalah korupsi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar