Info Halu - Health , Seorang ibu kehilangan ketiga anak nya yang menderita penyakit kanker hati hanya dalam kurun waktu 4 tahun, dan berkata ini adalah bagian rencana tuhan saat ia berpegang teguh terhadap iman nya
Ditinggalkan seorang anak untuk selama nya adalah suatu hal yang tak pernah terbayangkan oleh seorang ibu di philipine yang dimana dia telah kehilangan ketiga anak nya sekaligus dalam kurun waktu 4 tahun dikarenakan penyakit kanker hati.
Semua yang diimpikan Lorelei Go untuk putra bungsunya (Hisyam) atau yang lebih di kenal akrab dengan panggilan 'Moi' oleh temannya adalah untuk selamat dari kanker hati ketika kedua kakak laki-lakinya telah meninggal karena kanker yang sama beberapa tahun lalu.
Kembali pada tahun 2014, Lorelei untuk pertama kalinya kehilangan anak sulungnya yaitu Rowden dikarenakan sirosis pada 11 juni. Dan hanya seling enam belas bulan kemudian (1tahun 4bulan) putra keduanya yaitu Hasset juga menyerah dalam melawan penyakit sirosis yang di deritanya dan merenggut nyawa pria tersebut.
Setelah rowden meninggal dan Hasset, Lorelei hanya tinggal memiliki 1 anak lagi yaitu Hisyam. Namun sayangnya hisyam juga di diagnosis menderita penyakit kanker hati.
Pada saat itu, sirosis Hisam masih pada tahap awal dan ia pun melakukan segala hal yang dapat ia lakukan untuk mencegah dan melumpuhkan virus kanker yang telah tumbuh di ditubuhnya agar pertumbuhan kanker tersebut lambat. Dia melakukan cara diet ketat, rejimen dan bahkan ia terbang ke Guangzhou, cina untuk mencoba berbagai macam dan cara pengobatan alternatif yang disebut cryosurgery.
Tapi, para dokter mengatakan kepadanya jika ia tidak akan pernah selamat dari operasi karena kanker yang ada di dalam dirinya kini telah mencapai stadium 4.
Hisyam dan Lorelei merasa putus asa setelah mendengar perkataan para dokter karena cryosurgery adalah satu-satunya harapan mereka.
Pada 1 November 2017, Lorelei dan hisam kembali ke filipina dimana lorelei menyewa seorang perawat pribadi untuk merawat putranya dirumah mereka.
Terlepas dari situasi itu, Lorelei tetap memiliki fikiran positif dan optimis untuk kesembuhan putranya yaitu hisyam.
Hanya satu doa saya kepada tuhan yaotu agar tuhan emmberikan hisyam kepada saya. Saya telah kehilangan dua putra saya dan saya tidak dapat membayangkan hidup tanpa hisyam.
Jika tuhan mendengar doa saya, itu akan menjadi hadiah terindah yang pernah saya terima. Saya sangat takut kehilangan hisyam, amat takut,"kata lorelei".
Malang nya, Hisyam akhirnya meninggal karena kanker dan meninggal pada 14 november di usia 27 tahun.
Menurut Lorelei, ada saat ketika ia mempertanyakan rencana tuhan namun pada akhirnyam ia tahu bahwa itu adalah bagian dari "rencana tuhan untuk menguji dan membuat iman saya lebih kuat".
Kita semua akan mati. Yang terpenting adalah hidup yang kekal. Yang penting bagi kita untuk diselamatkan, katanya".
"Seperti yang dikatakan almarhum putra saua hasset, bahwa kita masih diberkati karena allah telah memberikan kita waktu untuk meminta pengampunan, tidak seperti orang lain yang mati seketika dan tidak dapat meminta pengampunan."
Lorelei terus mengatakan bahwa dia percaya bahwa suatu hari ia dan semua putranya akan bersatu kembali dan dia akan menunggu waktu yang akan datang itu.
"Setiap kali saya memikirkan dimana mereka sekarang, saya hanya ingat bahwa mereka bahagia sekarang dan mereka tidak lagi merasa kesakitan dan penderitaan. Itu menyakitkan namun waktu akan datang dan saya akan berkumpul bersama mereka kembali. Saya hanya akan menunggu dimana waktu kita akan bisa berkumpul bersama kembali. Dan hal itu lah yang memberikan saya kekuatan hingga hari ini".
Kisah ini mengajarkan kita untuk percaya bahwa rencana tuhan akan indah pada waktunya Tetap semangat buat author dan terima kasih telah berbagi
BalasHapus