Info Halu - NEWS, Jakarta - Moda raya terpadu atau MRT Jakarta selekasnya beroperasi di akhir Maret 2019 yang akan datang. Kereta ini dijagokan jadi tulang punggung transportasi di Jakarta.
Mendekati beroperasi, detikFinance berpeluang menjajal lebih awal kereta bernama ini Ratangga bersama dengan beberapa mass media yang lain. Sekarang ini kereta tengah melakukan proses eksperimen operasi dengan paralel dengan integrated test and commissioning.
Stasiun Bundaran Hotel Indonesia (HI) jadi titik awal keberangkatan kereta. Sekarang ini pembuatan pintu masuk stasiun masih tetap selalu berjalan, hingga jalan masuk ke stasiun dikerjakan melalui tangga.
Ke arah ruang peron, calon penumpang MRT akan melalui ruang concourse stasiun. Tempat itu nanti akan di isi oleh ruang komersial oleh beberapa merchant retail serta tempat pembelian ticket MRT.
Untuk jalan masuk ke ruang concourse sendiri, penumpang bisa memakai empat unit tangga, empat unit eskalator, serta dua unit lift nanti. Dari ruang concourse, disiapkan tiga unit tangga, dua unit eskalator, serta satu unit lift.
Stasiun Bundaran HI didominasi warna putih serta perak dengan design cekung pada langit-langitnya, hingga tunjukkan kesan-kesan luas serta tinggi. Pendingin ruang serta CCTV juga terpasang.
Sesudah mempunyai ticket, calon penumpang dapat melalui gerbang tap ticket MRT yang terdapat disamping kiri stasiun. Sesudah itu, calon penumpang turun kembali satu lantai ke arah ruang peron.
Di ruang peron, calon penumpang antre di belakang garis pembatas yang sudah dipastikan. Ruang peron diperlengkapi pintu pinggir peron yang beroperasi automatis waktu kereta datang di stasiun.
Waktu keberangkatan kereta MRT paling dekat ialah jam 14.03 WIB. Kereta diskedulkan datang tiap-tiap 10 menit sekali. Lima menit sebelum waktunya pergi, kereta telah datang terlebih dulu. Serta pada jam 14.03 WIB, kereta berjalan ke arah stasiun Lebak Bulus.
Perjalanan ke arah stasiun Lebak Bulus berjalan dengan lancar. Waktu tempuh yang dijanjikan 30 menit dari Bundaran HI-Lebak Bulus pas waktu. Kereta datang jam 14.33 WIB. Begitupun dengan perjalanan demikian sebaliknya ke Bundaran HI. Kecepatan yang ditempuh 50-60 km/jam untuk jalan layang serta 80 km/jam untuk jalan bawah tanah.
Keadaan di kereta pun nyaman dengan sarana yang serba baru serta mengkilat. Bangku kereta memiliki bahan fiber yang sudah sempat dimaksud serupa dengan metromini pun nyaman dipakai.
Direktur Penting PT MRT Jakarta William Sabandar menjelaskan kereta bisa beroperasi dengan pas waktu karena memakai skema persinyalan Communication-Based Train Control (CBTC) dalam pengoperasian 16 set keretanya.
"Jika kereta alami keterlambatan agenda, kita lihat kelak ia masih dapat sampai waktu tibanya sesuai dengan agenda," tuturnya.
Skema Kendali Kereta Berbasiskan Komunikasi ini adalah skema persinyalan kereta dengan frekwensi radio menjadi komunikasi data antarberbagai subsistem yang terintegrasi. Skema ini memakai moving block dengan segi tanda yang ada pada kabin masinis (cabin driver).
Dengan memakai moving block, jadi blok kereta dapat digerakkan fleksibel, beralih-alih, serta berjalan sama dengan gerakan kereta. Akhirnya operator bisa tahu tempat kereta lebih tepat serta mengendalikan jumlahnya kereta yang beroperasi.
Headway atau jarak antarkereta jadi bisa ditata lebih dekat tetapi masih dalam jarak aman. Perihal ini membuat kereta yang alami keterlambatan agenda, dapat masih meniti jarak Lebak Bulus-HI serta demikian sebaliknya dalam tempo 30 menit.
Buat pemakai, jarak singkat antarkereta, ketepatan agenda kereta, serta kemampuan angkut yang besar ialah perihal penting dalam memakai transportasi massal. Manfaat MRT yang dapat dihandalkan, nyaman serta aman diinginkan dapat menarik penduduk tinggalkan kendaraan pribadi serta berubah memakai transportasi umum. Telah siap mengatakan goodbye macet?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar