Menkominfo Memblokir 385 Aplikasi Dan Situs Website Fintech Ilegal

Info Halu - Kementerian Komunikasi serta Informatika mengatakan sudah memblok 385 aplikasi serta situs financial technology (Fintech) ilegal semenjak tahun 2019 sampai Sabtu (9/3).

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi serta Informatika RI Semuel Abrijani Pangerapan mengutarakan dari 385 fintech ilegal itu terbagi dalam 76 situs situs serta 309 aplikasi fintech.

Menurut dia, sekarang ini data yang berisi Domain Name Server (DNS) aplikasi serta nama situs situs fintech ilegal itu sudah dikunci.

Baca Juga : Jenis Website Dan Fungsinya 

Dari 76 situs situs serta 309 aplikasi itu, satu situs situs serta dua aplikasi sudah masuk ke rincian normalisasi. Hal itu berlangsung, karena fintech ilegal itu telah daftarkan diri ke Otoritas Layanan Keuangan (OJK).

"Yang ajukan pemblokiran OJK. Jadi, jika mereka telah lakukan pendaftaran ke OJK akan dinormalisasi,” kata Semuel waktu dihubungi dunia seo, Sabtu (9/3).

Pemblokiran oleh Kemkominfo cuma laku untuk aplikasi serta situs situs yang ada di luar service digital seperti Google Play serta App Store. Untuk aplikasi-aplikasi fintech ilegal yang ada di Google Play serta App Store, Kemkominfo butuh bekerjasama terlebih dulu dengan perusahaan berkaitan.

“Sejauh ini, penemuan dari OJK diserahkan ke Kemkominfo, kami blokir. Jika ada aplikasinya di Google Play, kami meminta Google untuk tutup,” kata Semuel.

Menurutnya, Google Indonesia sudah tutup semua aplikasi yang diserahkan Kemkominfo ke raksasa tehnologi asal Amerika Serikat itu.